Syawal di Rumah Umi

bismillah,

jajaran jajan di hari ke 3, baru sempat motoin karena sebelumnya penuh tamu. Ini pagi hari sebelum ada yang datang di ruang tengah, belum yang di depan tempatnya pakbapak.

Mbak mbak santri yang nginep sebenarnya tidak kepingin pulang, aku nggak tau apa alasannya. Mungkin karena di ndalem sedang rame dan banyak makanan. Tapi sudah keburu dijemput orang tuanya.

Tiap hari aku belajar hal baru di sini, random tapi manfaat. Ya karena budayanya beda.

Ada saatnya mereka sejajar, tidak peduli kedudukan siapa yang lebih tinggi. Tidak peduli kamu penghafal Quran atau mbah-mbah, buruh tani. Semuanya duduk untuk saling meminta dan memberi maaf. Tidak ada yang satu berdiri satunya duduk. Tidak ada yang satunya duduk di kursi satunya simpuh/sungkem di bawah (kecuali dalam keluarga). Selalu ademmm melihatnya.

Lagi-lagi aku dibuat mbrebes mili kalau umi sedang berdoa bersama jamaahnya atau tamu yang sedang rawuh.

 

#edisilebarandirumahumi

Tinggalkan komentar